Profil Ponpes Nurul Ikhlas

Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Ikhlas

Berdiri sejak tahun 1997 yang berada di lingkungan pedesaan namun tidak jauh dari kota sehingga sangatlah mudah dijangkau dari berbagai daerah telah exist dalam dunia pendidikan baik pendidikan non formal yang mengedepankan pendalaman pendidikan agama Islam atupun pendidikan formal yang mengedepankan nilai IPTEK namun masih dilandasi dengan etika keislaman sehingga dihasilkan lulusan yang mempunyai keseimbangan IPTEK dan IMTAQ.

Visi

Mencetak generasi muslim yang intelek, mandiri dengan ketebalan iman dan taqwa serta semangat juang yang tinggi dalam menegakkan pundi-pundi agama Islam.

Misi

Menyelenggarakan, Melaksanakan, dan Melestarikan Pendidikan Salafiyah khas Pondok Pesantren dengan pembekalan keterampilan di bidang IPTEK dan Usaha Tepat Guna.

Kurikulum

Kurikulum yang dikembangkan oleh Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Ikhlas adalah hasil perpaduan antara pendidikan Salafi sebagai media pendalaman agama Islam dan Pendidikan Modern yang mengedepankan pendidikan IPTEK serta Pendidikan Keterampilan yang dapat dipakai sebagai modal bagi para lulusan Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Ikhlas.

Pendiri & Pengasuh Pondok Pesantren

KH. Mukhlas Kurdi dulunya adalah santri sekaligus abdi Ndalem yang sering mengantarkan KH. Ma’shum Ahmad saat berceramah ke mana-mana. Beliau suatu saat dipanggil KH. Ma’shum dan ditawari untuk menjadi kyai. Tentu awalnya beliau malu dan sulit menjawab. Selanjutnya oleh KH. Ma’shum disuwuk dan diberi amalan doa. Selesai boyongan dari mondok, beliau merintis pondok yang bernama Nurul Ikhlas berlokasi di desa Sepande, Candi, Sidoarjo. KH. Mukhlas juga merintis Pondok di Damarjati Pasuruan yang dalam mimpinya tanahnya ada hubungan dengan perjuangan Pangeran Diponegoro.

Hidup harus selalu menyadari kekurangan jangan merasa sombong, merasa cukup, merasa lebih baik, lebih suci. Sebab ibadah kita yang mana yang benar-benar murni karena Allah. Makanya kita harus selalu merasa salah merasa kekurangan supaya kita bisa selalu meminta maaf kepada Allah SWT.
– KH. Mukhlas Kurdi